PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM EXPOSE POSTER DI PUSAT PEMBINAAN KARIR DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Oleh: Tubiyono
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA
Abstrak
Dalam makalah ini akan dideskripsikan penggunaan bahasa Indonesia dalam expose poster di Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan Uiversitas Airalngga (PPKK-UA). Berdasarkan pengamatan secara sepintas dalam expose poster yang secara dominan berisi iklan lowongan kerja yang dikirim dari berbabagai perusahaan untuk merekrut sumber daya manusia atausebagai pengguna lulusan. Berdasarkan iklan lowongan kerja tersebut ternyata bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia formal.
Akan tetapi, dalam implementasinya masih ditemukan penggunaan unsur bahasa tulis yang tidak mencerminkan keformalan, misalnya pengunaan ejaan, kejelasan fungsi-fungsi dalam kalimat, dan ada kecenderungan tidak ekonomis. Oleh karena itu, deskripsi yang disampaikan dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan cerminan bagaimana penggunaan bahasa Indonesia di kalangan perusahaan pengguna lulusan. Hal ini tentu saja dapat memberikan informasi bagaimana kompetensi berbahasa (tulis) bagi karyawan perusahaan.
Kata Kunci: iklan lowongan kerja, bahasa Indonesia formal, pencari kerja
Pendahuluan
Pusat Pembinaan Kariri dan Kewirusahaan Univeristas Airlangga (PPKK-UA) setiap bulan menerima iklan lowongan kerja antara 60 sampai dengan 80 perusahaan yang dipajang dalam media expose poster. Media ini sangat membantu bagi lulusan/alumni Uiversitas Airlangga dan lulusan dari perguruan tinggi lain yang masih berstatus pencari kerja (jobseekers). Media expose poster ini sangat efektif bagi pencari kerja dan sangat efektif bagi perusahaan pengguna lulusan karena setiap bulan media ini dikunjungi oleh ribuan pencari kerja. Selain itu, perusahaan sebagai pengguna lulusan juga lebih efektif dan sesuai dengan target yang diharapkan dibandingakn menggunakan iklan lowongan kerja pada media umum lainnya. Dalam hal ini perusahaan sebagai pengguna lulusan dapat memilih kompetensi yang diinginkan lebih-lebih yang fresh graduate yang akan dikonstruksi sebagai sumber daya manusia untuk disiapkan sebagai pemimpin perusahaan di masa depan melalui program Management Trainee (MT).
Berdasarkan kebutuhan yang saling membutuhkan antara pencari kerja dan perusahaan pengguna lulusan itulah media expose poster dapat dikatakan sebagai instrumen untuk memfasilitasi kebutuhan kedua belah pihak. Bagi pencari kerja dengan adanya PPKK-UA merasa terbantu dalam mencari akses informasi dunia kerja untuk berkarir di perusahaan besar baik perusahaan nasional termasuk BUMN maupunperusahaan multinasional. Sebaliknya, perusahaan sebagai pengguna lulusan juga merasa lebih srategis dan tepat sasaran dalam mencari SDM yang memiliki kualitas baik dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Problematika yang didiskusikan dalam makalah ini adalah materiinformasi lowongan kerja secara verbal (tulisan) dalam expose poster PPKK-UA. Secara normatif perusahaan pengguna lulusan dalam menyampaikan informasi lowongan kerja kepada pencari kerja melalui lembaga formal hendaknya juga menggunakan bahasa yang formal (baku). Pilihan kata dan kelompok kata hendaknya memilih bentuk-bentuk yang positif (Rosenblatt, 1982. Kenyataan di lapangan, banyak perusahaan yang menggunakan bahasa campuran dengan bahasa asing, utamanya bahasa Inggris, untuk meningkatkan citra dalam masyarakat (Jauhari, 2008). Sampai saat ini, perusahaan yang menyampaikan informasi lowongan kerjamenggunakan bahasa Indonesia formal, sebagian kecil ada perusahaanyang menggunakan bahasa Inggris. Dalam makalah ini hanya dibatasi materi informasi lowongan kerja yang disampaikan oleh perusahaan yang menggunakan bahasa Indonesia secara formal. Selanjutnya, materi inforamsi lowongan kerja yang disampaikan dengan menggunakan bahasa asing (Inggris) tidak dibicarakan dalam makalah ini, tetapi akan dibahasa dalam tulisan lain.
Meskipun materi informasi iklan lowongan kerja yang difasilitasi oleh PPKK-UA menggunakan bahasa Indonesia formal ternyata masih banyak ditemukan penggunaan unsur bahasa yang mencerminkan ketidaktahuan, ketidakcermatan, atau ketidaklogisan dalam proses bepikir. Hal ini tampak pada materi iklan lowongan kerja yang disampaikan oleh perusahaan, misalnya ejaan, kejelasan fungsi dalam kalimat dan ketidakekonomisan bentuk kebahasaannya.
Pembahasan
Pengabaian Ejaan dalam Materi Iklan Lowongan Kerja
Berikut ini dideskripsikan contoh-contoh penulisan materi iklan lowongan kerja yang tidak memperhatikan ejaan yang benar.
Penulisan kata asing:
(1)Sebagai perusahaanyang sedang berkembang, kami PT.Mami Indonesia, bergerak di bidang produk kesehatan dengan komitmen memberikan inspirasi untuk hidup lebih sehat, mengundang para profesional muda yang dinamis untuk bergabung bersama dengan kami sebagai Promotion Supervisor.
(2)Usia max. 27 th
(3)Min. D3 Accounting/Manajemen
(4)Mempunyai relation & communication skill yang baik
(5)Lebih disukai yang memiliki pengalaman di bidang Akuntansi/Finance
(6)Dengan mengikuti training selama 12 bulan, anda akan ditugaskan sebagai Assistant Manager di cabang-cabang.
Pada kalimat-kalimat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) terdapat penulisan unsur bahasa asing yang tidak sesuai dengan ejaan yaitu “Promotion Supervisor”, “max.”, “Accounting”, “relation & communication skill”, “Akuntansi/Finance”, “Assistant Manager”.Unsur bahasa asing yang ditulis dalam bahasa Indnesia secara formal normatifnya menggunakan aturan yang sudah disepakati yaitu menggunakan ejaan yang benar (EYD) dan memperhatikan tata cara pembentukan istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa (2005).Bentuk-bentuk bahasa yang berupa unsur bahasa asing tersebut berdasarkan tertib tulis dalam bahasa Indonesia formal ditulis dengan dicetak miring, sehingga menjadi kalimat-kalimat (1a), (2a), (3a), (4a), (5a), dan (6a) berikut ini:
(1a) Sebagai perusahaanyang sedang berkembang, kami PT. Mami Indonesia, bergerak di bidang produk kesehatan dengan komitmen memberikan inspirasi untuk hidup lebih sehat, mengundang para profesional muda yang dinamis untuk bergabung bersama dengan kami sebagai Promotion Supervisor.
(2a) Usia max. 27 th.
(3a) Min. D 3 Accounting/Manajemen.
(4a) Mempunyai relation & communication skill yang baik.
(5a) Lebih disukai yang memiliki pengalaman di bidang Akuntansi/Finance.
(6a) Dengan mengikuti training selama 12 bulan, anda akan ditugaskan sebagai Assistant Manager di cabang-cabang.
Penggunaan unsur-unsur bahasa asing dalam iklan lowongan kerja tersebut yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia dapat menggunakan cara lain yaitu berupa padan kata dan penyerapan (Sugono, 2005) yang paling mendekati dengan unsur bahasa asing. Selain itu, sangat diperlukan kecermatan penggunaan unsur pilihan kata yang sesuai dengan kamus, seperti kata “assistant” dan kata “manager” dalam (KBBI, 2002) ditulis dengan kata “asisten” dan kata “manajer”, sehingga kalimat-kalimat tersebut dapat ditulis seperti (1b), (2b), (3b), (4b), (5b), dan (6b) berikut ini.
(1b) Sebagai perusahaanyang sedang berkembang, kami PT. Mami Indonesia, bergerak di bidang produk kesehatan dengan komitmen memberikan inspirasi untuk hidup lebih sehat, mengundang para profesional muda yang dinamis untuk bergabung bersama dengan kami sebagai pengawas promosi.
(2b) Usia maks. 27 th.
(3b) Min. D 3 Akuntasi/Manajemen.
(4b) Mempunyai relasi dan keterampilan komunikasi yang baik.
(5b) Lebih disukai yang memiliki pengalaman di bidang akuntansi/keuangan.
(6b) Dengan mengikuti training selama 12 bulan, Anda akan ditugaskan sebagai asisten manajer di cabang-cabang.
Penggunaan Tanda Koma, Huruf Kapital, dan Kata Depan:
(7)Kirimkan lamaran anda beserta CV, transkrip dan foto terakhir 4×6 satu lembar.
(8)Bila anda memenuhi persyaratan diatas, silahkan mengirim aplikasi anda dengan pas foto terbaru.
Kalimat (7) tersebut terdapat kekurangan penulisan tanda koma setelah kata “transkrip”atau sebelum kata sambung “dan”.Pada kalimat tersebut juga terdapat penulisan kata ganti orang kedua yaitu “anda” yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital karena kata ganti “anda” pada konteks tersebut adalah sebagai kata sapaan. Kalimat (8) juga terdapat penulisan kata ganti orang kedua yang berfungsi sebagai kata sapaan yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital. Pada kalimat (8) terdapat penulisan katadepan yang tidak tepat yaitu penulisan kata “diatas” yang sebenarnya “di” pada konstruksi itu sebagai kata depan yang penulisannya dipisah karena bukan sebagai awalan atau prefik kata dasar “atas” (Finoza,2001). Kalimat (7) dan (8) dapat ditulis seperti kalimat (7a) dan (8a) berikut ini:
(7a) Kirimkan lamaran Anda beserta CV, transkrip, dan foto terakhir 4×6 satu lembar.
(8a) Bila Anda memenuhi persyaratan di atas, silakan mengirim aplikasi Anda dengan pas foto terbaru.
Penggunaan Fungsi dalam Kalimat
Ada iklan lowongan kerja yang penulisannya kurang mencerminkan kejernihan atau kecermatan cara berpikir. Hal ini tampak dalam penggunaan konstruksi kalimat yang berupafungsi subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (S)yang tidak jelas.Ketidakjelasan fungsi dalam kalimat berarti tidak sesuai dengan prinsip kalimat efektif (Keraf, 1998, Finoza 2001). Kalimat (9) dan (10) berikut sebagai cermin ketidakjelasan fungsi-fungsi dalam kalimat:
(9)Melalui surat ini, kami menginformasikan bahwa kami sedang membutuhkan tenaga administrasi, accounting, dan staf IT.
(10)Kami memohon agar pihak Universitas Airlangga dapat bekerja sama dengan kami dalam hal ini.
Kalimat (9) memiliki S yang berupa “kami”, sedangkan O pada kalimat itu tidak jelas. Hal serupa juga terdapat pada kalimat (10), informasi yang disampaikan yang berupa permohonan yang ditandai dengan kata “memohon” sebagai P tidak sesuai dengan maksud suratnya. Padahal yang dimaksud adalah penempelan informasi lowongan kerja di PPKK Universitas Airlangga. Oleh karena itu, kalimat (9) dan (10) dapat dikemukakan seperti kalimat (9a) dan (10a) berikut ini:
(9a) Melalui surat ini, kami menginformasikan kebutuhan tenaga administrasi, accounting, dan IT.
(10a) Kami mohon izin pemasangan informasi lowongan kerja di PPKK Universitas Airlangga.
Kalimat (9), dan(9a) terdapat penggunaan bahasa Indonesia dengan gejala interferensi dari bahasa Inggris. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh kebiasaan dalam dunia kerja yang menyebut kosa kata tertentu dengan istilah-istilah seperti yang digunakan dalam kalimat tersebut. Kata “accounting” dan singkatan “IT” yang kiranya dapat diganti dengan kata “keuangan” dan “TI”. Jika tetap dipertahankan kata “accounting” dan singkatan “IT” seharusnya ditulis dengan huruf miring, karena “IT” kependekan dari “information technology” sedangkan TI kependekan dari “teknologi informasi”. Dengan demikian kalimat (9b) dan (9c) di bawah ini sebagai solusi alternatifnya.
(9b) Melalui surat ini, kami menginformasikan kebutuhan tenaga administrasi, keuangan, dan TI.
(9c) Melalui surat ini, kami menginformasikan kebutuhan tenaga administrasi, accounting, dan IT.
Penggunaan Bahasa yang Tidak Ekonomis
(11)Paling lambat kami terima hari jumat tgl 26 Agustus 2011.
(12)Kami selalu menawarkan kesempatan karir yang sama bagi semua staf kami.
Kalimat (11) dan (12) secara sepintas tidak ada masalah, tetapi jika diperhatikan secara teliti kalimat tersebut ada gejala bahasa berlebihan atau tidak ekonomis. Kalimat (11) terdapat penggunaan gejala bahasa kehiponiman yaitu adanya sebuah kata yang maknanya sudah tercakup pada makna kata lain yang lebih luas, misalnya “hari jumat”. Kata “hari” merupakan kata sebagai superordinat yang makna katanya lebih luas daripada kata “jumat” yang termasuk kata subordinat yang makna katanya lebih terbatas. Hal yang sama adalah penggunaan kata “tanggal” sebagai kata superordinat dan “26” sebagai kata subordinat. Kalimat (11) supaya tidak terjadi berlebihan yang termasuk kata superordinat harus dielisikan sehingga akan diperoleh kalimat (11a). Kalimat (12) juga tedapat pengulangan kata “kami” yang sebenarnya tidak perlu disebutkan lagi pada bagian akhir kalimat karena tidak memiliki fungsi sintaktis. Kalimat (12) akan lebih baik diubah menjadi kalimat (12a) berikut ini.
(11a) Paling lambat kami terima Jumat,l 26 Agustus 2011.
(12a) Kami selalu menawarkan kesempatan karir yang sama bagi semua staf.
Simpulan
Deskripsi penggunaan bahasa dalam Expose Poster yang berisi iklan lowongan kerja masih banyak terdapat kesalahan penulisan ejaan, struktur kalimat (sintaksis), ketidakekonomisan penggunaaan bahasa dapat dijadikan indikator bahwa SDM di lingkungan perusahaan masih perlu adanya peningkatan kompetensi atau keterampilan bahasanya. Hal ini, tentu dapat dieliminasi dengan adanya pelatihan keterampilan berbahasa yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang terdekat.
Kesalahan-kesalahan tersebut sangat dimungkinkan karena tidak tahu kaidah bahasa Indonesia yang benar atau adanya prinsip yang penting komunikatif. Jadi,yang dipentingkan adalah isi atau pesan yang diinginkan tersampaikan tidak perlu memperhatikan bahasanya benar atau salah. Oleh karena itu, kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta rasa bangga memiliki bahasa persatuan perlu ditanamkan secara terus-menerus.
Perlu ditegaskan bahwa dalam penulisan iklan lowongan kerja perusahaan nasional pada dasarnya secara normatif etis harus menggunakan bahasa Indonesia formal (baku) sebagai wujud rasa bangga akan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara yang perlu dijunjung tinggi seperti yang diamanatkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Termasuk perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia dapat diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia atau menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Daftara Pustaka
Dendy Sugono dkk. 2005. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Edisi Kedua. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Finoza, Lamuddin. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa.
Cetakan Ketujuh. (Jakarta?):Diksi Insan Mulia.
Jauhari, Edi. 2008. “Makna Pemakaian Bahasa Asing di Kalangan Pelaku Bisnis Lokal di Surabaya: Sebuah Kajian dalam Rangka Menyongsong Undang-Undang Kebahasaan” Makalah Kongres IX Bahasa Indonesia, 28 Oktober -1 November 2008. Jakarta.
Keraf, Gorys. 1988. Komposisi. Certakan Keenam. Ende: Nusa Indah.
Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Edisi Ketiga. Cetakan Kedua.
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Rosenblatt dkk. 1982. Communication in Business. Edisi Kedua. Singapura: Prentice-Hall
International INC.