Drs. Tubiyono, M.Si Official Website

DEHEGEMONISASI BAHASA

Oleh Tubiyono

 

Abstract
This article traces aspects of Indonesian as used in the print and electronic media from the Soeharto era up to the present. Language in the media during the Soeharto era v. as a means used by the power holders to construct public opir.:on and in turn to shape events. The language in the immediate post-Soeharto period was characterized by a great deal of criticism of the people who inherited power from the ‘New Order’. It is concluded that the lessening of the grip of such language on society can be achieved through a process of persuasive social control. Communication in society and social control cannot be achieved without language

 

PENGANTAR
Judul makalah ini muncul akibat adanya perubahan zaman, yaitu dari jaman orde baru ke zaman (tahap awal) reformasi. Perubahan zaman ini tidak bisa dipisahkan dengan adanya realitas sosial dan. politik yang ditandai dengan pengunduran diri Soeharto sebagai presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Kegiatan sosial dan politik baik zaman orde baru maupun zaman reforrnasi terekam dalam media massa cetak yang menggunakan sarana bahasa tulis sebagai alat komunikasi. Dengan demikian permasalahan yang muncul sebenarnya bukan semata-mata masalah bahasa itu sendiri, melainkan masalah yang bertautan dengan ihwal-ihw,al di luar bahasa, yakni masalah sosial dan politik. Berkaitan dengan realitas sosial dan politik yang demikian, maka uraian dehegemonisasi; bahasa lebih banyak berhubungan dengan deskripsi di luar bahasa, antara lain : (a). orientasi pers pada zaman orde baru, (b). negara, masyarakat dan bahasa, (c). konsep hegemoni Gramsci, dan (d). dehegemonisasi bahasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *