Drs. Tubiyono, M.Si Official Website

 

1.Sebutkan unsur-unsur bahasa dalamberita!

Jawab:

Unsur-unsur bahasa dalam berita (1) kata, (2) frasa, (3) klausa, (4) kalimnat, (5) alinea, dan (6) wacana.

2.Apa yang dimaksud dengan kata?

Jawab:

Kata adalah gabungan bunyi (huruf) yang di dalamnya telah memiliki makna.

3.Apakah kata harus dari bahasa Indonesia asli?

Jawab:

Tidak adakata bahasa Indonesia asli, karena kata-kata dalam bahasa Indonesia umumnya bwrasal dari berbagai bahasa daerah, utamanya dari bahasa daerah Melayu (lama), bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa dadrah lainnya. Di samping berasal dari bahasa daerah, kata-kata bahasa Indonesia juga ada yangberasaldari bahasa asing, antara lain (a) bahasa Arab), (b) bahasa Latin, (c) bahasa Belanda, (d) bahasa Inggris.

4.Apakah ada perbedaan antara kata dasar dan kata jadian atau berimbuhan?

Jawab:

 

Ada perbedaan. Kata dasar merupakan kata yang belum berubah dari bentuk dasarnya atau (morfem bebas). Sedangkan kata jadian atau berimbuhan adalah kata yang sudah mengalami perubahan dari bentuk kata dasar (morfem bebas). Perubahan itu disebabkan oleh bermacam-macam cara antara lain dengan proses afiksasi, reduplikasi, akronimisasi, dan lain-lain. Kata tulis sebagai kata dasar, sedangkan menulis, menuliskan sebagai kata jadian.

 

5.Apakah ada perbedaan antara kata dan istilah?

Jawab:

Ada perbedaan antara kata dan istilah. Kalau kata maknanya kontekstual dan bersifat umum. Sedangkan istilah, maknanya relatif tetap bebas dari konteks dan berkaitan dengan bidang kegiatan ilmiah dan bidang tertentu. Misalnya, isi dan alasan sebagai kata, sedangkan volume dan argumentasi sebagai istilah.

6.Apakah istilah dalam bidang kegiatan tertentu tidak bisa menjadi kata yang bersifat umum?

Jawab:

Suatu istilah dalam bidang kegiatan tertentu bisa menjadi kata yang bersifatt umum karena istilah itu sudah berlangsung lama dan sangat miudah beradaptasi dengan kegiatan sehari-hari sehibgga istilah itu mengalami pergeseran dari yang bersifat terbatas ke arah yang lebih luas misalnya istilah saldo, deposito, kliring (istilah keuangan); ekspor, impor, konsumen, produsen (istilah perdagangan).

7.Jelaskan proses pembentukan kata jadian dengan cara afikisasi!

Jawab:

Afiksasi merupakan proses pembentukan kata jadian. Biasanya kata dasar akan mendapatkan prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), atau konfiks (awalan dan akhiran) yang melekat (aglutinaif) pada kata dasar. Misalnya awalan: me- pada kata gapai menjadi menggapai, ber- pada kata berhutang, pe- pada kata pemimpin, ter– pada kata tertangkap. Sisipan –in- pada kata kerja menjadi kinerja. Akhiran –kan pada kata berikian, -i pada kata duduki, awalan dan akhiran me-kan pada kata memberikan, me-i pada kata melebihi. Jadi, kata menggapai, berhutang, pemimpin, tertangkap, kinerja, berikan, duduki, memberikan, dan melebihi adalah kata jadian yang dibentuk melalui proses afiksasi.

8.Apa yang dimaksud proses akronimisasi?

Jawab:

Akronimisasi merupakan proses pembentukan kata berdasarkan singkatan dari gabungan huruf yang membentuk mirip sebuah kata. Misalnya, kata pilkada merupakan kata hasil singkatan dari kelompok kata pilihan kepala daerah. Kata alutsista yang dibentuk dari kelompok kata alat utama sistem persenjataan.

9.Apa yang dimaksud pembentukan kata dengan proses reduplikasi?

Jawab:

Pembentukan kata dengan proses reduplikasi dilakukan dengan pengulanagan pada kata dasar yang bersangkutan. Misalnya, Lagu-lagu itu akan dinyanyikan Giring, Marcell, Sandhy Sondoro, dan Judica. Kata lagu-lagu merupakan bentuk ruduplikasi atau kata ulang.

10.Mengapa judu-judul berita dalam surat kabar sering tidak menggunakan kata yang tepat?

Jawab:

Perhatikan contoh judul berita (a) dan (b) tidak menggunakan awalan ber- dan me- pada kata tabrakan dan terbitkan. Bandingkan dengan contoh (c) dan (d) yang menggunakan awalan ber- dan awalan me- pada kata yang sama. Pemilihan judul berita (a) dan (b) dirasakan lebih menarik dan ada sesuatu yang berbeda dari yang biasanya seperti judul berita (c) dan (d). Berikut ini ilustrasinya:

(a)Enam orang tewas, Minibus Tabrakan di Kilometer 93

(b)Panda Nababan Terbitkan Buku

(c)Enam orang Tewas, Minibus Bertabrakan di Kilomewter 93

(d)Panda Nababan Menebitkan Buku

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *